Cangkang sawit yang awalnya limbah kini telah berubah menjadi komoditas ekspor

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG — Cangkang sawit yang awalnya merupakan limbah kini telah berubah menjadi komoditas ekspor. PT Budi Agri Sejahtera, sebuah perusahaan yang beroperasi di wilayah Pangkalpinang berhasil menjual cangkang sawit tersebut ke pasar internasional. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak sepuluh ribu cangkang sawit diekspor ke Jepang.

Keberhasilan ekspor ini merupakan andil dari pemerintah melalui Bea Cukai. Bea Cukai Pangkalpinang melalui tim klinik ekspor melaksanakan asistensi kepada PT Budi Agri Sejahtera dalam hal persiapan dan pelaksanaan ekspor perdana cangkang sawit. Kami asistensi mulai dari proses registrasi, pemberian modul pemberitahuan ekspor barang (PEB), tata cara pengisian PEB, pengisian aplikasi Seperadik untuk izin muat di luar kawasan pabean, kunjungan perusahaan, hingga Penjelasan prosedur dan tata cara ekspor,” ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Pangkalpinang, Yetty Yulianty, dalam siaran persnya.

Pelepasan ekspor perdana cangkang sawit diadakan pada di Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu. Kegiatan Ekspor ini dapat menambah devisa negara khususnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sekaligus memulihkan perekonomian masyarakat di tengah pendemi Covid-19. “Saat ini ekonomi Bangka Belitung mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 4,9 persen. Dengan adanya ekspor komoditi pertanian menjadi hal yang positif sebagai salah satu upaya perbaikan ekonomi tersebut,” tambah Yetty.

Selain memberikan layanan kegiatan ekspor, dalam pelaksanaannya Bea Cukai juga melakukan pengawasan. Kegiatan tersebut dilakukan dengan mengawasi pemuatan barang ekspor dengan melakukan truck losing di dermaga, dimuat ke atas tongkang dan selanjutnya ke mothervessel secara ship to ship (STS). Proses ini melalui tahap pengambilan sample untuk pengujian laboratorium dan pemeriksaan fisik pendahuluan, yang diawasi oleh pemeriksa dari Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis. Proses layanan tersebut dilakukan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19 dalam upaya mencegah terjadinya kemungkinan penyebaran Covid-19.

Gubernur Bangka Belitung yang turut menghadiri acara pelepasan ekspor perdana mengharapkan ke depannya ekspor cangkang sawit sudah dalam bentuk briket yang dapat meningkatkan nilai tambah cangkang sawit tersebut. Sementara, perwakilan PT Budi Agri Sejahtera, Yudhi mengatakan pembeli yang berada di Jepang menginginkan pengiriman sebesar 30 ribu ton cangkang sawit melalui tiga kali pengiriman per tahun, dengan kontrak selama 5 tahun.

Tak hanya sampai disitu, pada tanggal 8 Agustus 2020, Bea Cukai juga turut menghadiri undangan kunjungan kerja Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang melakukan penandatanganan pencanangan Sago Mee sekaligus pelepasan ekspor perdana Cangkang Sawit ke Jepang. Hal ini merupakan wujud nyata sinergi antar instansi di Pulau Bangka. Bea Cukai Pangkalpinang akan terus beperan aktif dalam meningkatkan potensi produk daerah dan berkomitmen untuk selalu mendukung kegiatan ekspor dan impor yang dapat memicu roda perekonomian khususnya di Pulau Bangka.



Sumber