JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah akan menyuntikan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 37,4 triliun untuk 8 Badan Usaha Milik Negara ( BUMN).

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, fokus utama pelaksanaan PMN tahun depan adalah pelanjutan program-program kerja BUMN.

Dikutip dari Buku Nota Keuangan 2021, 8 BUMN yang menerima PMN adalah, PT Sarana Multigriya Finansial sebesar Rp 2,3 triliun, PT Hutama Karya sebesar Rp 6,2 triliun, PT PLN sebesar Rp 5 triliun, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia sebesar Rp 20 triliun).

Baca juga: Curhat Bos Garuda Mengaku Iri dengan Maskapai Asal Singapura….

Kemudian juga ada, PT PAL Indonesia sebesar Rp 1,3 triliun, PT Pelindo III sebesar Rp 1,2 triliun, PT Kawasan Industri Wijayakusuma sebesar Rp 1 triliun, terakhir PT Pengembangan Pariwisata Indonesia sebesar Rp 500 miliar.

Berbagai program akan dijalankan oleh perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut. Misal saja, pembangunan infrastruktur yang akan dilaksanakan oleh Hutama Karya.

“Kita menjagaa dari pada kesenjangan pertumbuhan ekonomi antara Jawa dan Sumatera,” ujar Erick, dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2021, Jumat (14/8/2020).

Selain itu, Erick menambah, Kementerian BUMN akan fokus mengembangkan destinasi pariwisata, dalam hal ini, Bali yang diproyeksikan sebagai hub pariwisata nasional.

“Dalam pembangunan Pelindo III sendiri kita bisa liat disepakati dibanyak Kementerian kita akan membangun Pelabuhan Benoa, itu menjadi pelabuhan tourism untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi maritim sehingga disambungkan juga oleh konektivitas kepada Labuan Bajo,” tuturnya.

Terakhir, Erick berencana memfokuskan pelaksanaan PEN untuk pengembangan kawasan industri di Jawa Tengah. Sebab, revitalisasi kawasan industri menjadi salah satu program utama yang dicanangkan pemerintah dalam RAPBN 2021.

“Karena itu lah diperlukan dukungan pemerintah dalam bentuk PMN di sini,” ucapnya.

Baca juga: Pemerintah Akan Beri Modal Kerja Rp 2 Juta bagi Ibu Rumah Tangga



Sumber