Bisnis.com,BANDUNG—Kinerja pelacakan dan pengetesan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat ditargetkan bisa mengikuti standar organisasi kesehatan dunia WHO.

Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan jumlah warga yang harus diperiksa mengacu pada standar WHO dimana rapid tes dilakukan pada 6 persen populasi provinsi tersebut.

“Artinya 300 ribu orang di Jabar,” katanya di Bandung, Kamis (11/6/2020).

Menurutnya saat ini ketersediaan rapid test di Jawa Barat yang belum terpakai kurang lebih mencapai 81 ribu. Jumlah ini menurutnya akan diupayakan untuk terus ditambah karena masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah populasi yang belum dites.

Sementara untuk pemeriksaan dengan metode swab atau PCR Berli mengatakan WHO mensyaratkan sebanyak 175.000. Metode ini menuntut warga harus diperiksa lebih dari satu terutama untuk mengetes kembali pasien yang dinyatakan sembuh.

“Ketersediaan PCR 150 ribu dan sedang ditambahkan kedalamnya 10 ribu PCR yang diserahkan BNPB baik mesin PCR dan ekstraksi. Akan kita tambah, akan mendapat bantuan dari negara tetangga untuk alat PCR. Mudah mudahan di bulan Juni bisa menyelesaikan target,” tuturnya.

Pihaknya merinci sebaran tes di 27 kabupaten/kota totalnya sudah mencapai 122 ribu lebih total sampling. Dari jumlah sampling rapid test tersebut sebanyak 88 ribu orang dilakukan pemeriksaan kembali lewat PCR.

“Tadi dijelaskan ada satu orang yang dilakukan pemeriksaan lebih dari satu kali. Dari jumlah rapid tes kalau orangnya baru 90 ribuan. Kami memberikan target yang cukup ideal secara aturan. Tentu ini perlu ditambah lagi logistik alat poemeriksaan,” ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pemprov jabar

Konten Premium Masuk / Daftar

Bisnis Indonesia bersama 3 media menggalang dana untuk membantu tenaga medis dan warga terdampak virus corona yang disalurkan melalui Yayasan Lumbung Pangan Indonesia (Rekening BNI: 200-5202-055).
Ayo, ikut membantu donasi sekarang! Klik Di Sini untuk info lebih lengkapnya.





Sumber