KUALA LUMPUR, iNews.id – Fakta mengejutkan soal konflik Laut China Selatan datang dari Malaysia. Hasil Laporan Auditor-General Seri Ke-3 mengungkap, kapal-kapal militer China melanggar batas perairan Malaysia sebanyak 89 kali dalam 3 tahun, yakni 2016 sampai 2019

Disebutkan, kapal militer China melanggar batas wilayah di perairan Sabah dan Sarawak.

Dari 89 insiden tersebut, Penjaga Pantai China (CCG) menyusup perairan Malaysia 72 kali dan sisanya dilakukan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN).

“Hasil audit kami mengungkap alasan keberadaan CCG dan PLAN untuk menunjukkan kehadiran China sehubungan dengan klaim atas Laut China Selatan, terutama di wilayah Beting Patinggi Ali (BPA),” demikian isi laporan, dikutip dari The Star, Selasa (14/7/2020).

Penyusupan kapal CCG meningkat pada 2017, namun menurun pada 2018 dan 2019. Meski demikian, sebagai penggantinya China menempatkan kapal-kapal PLAN di zona maritim Malaysia.

“Angkatan Laut Malaysia (TLDM) mengambil tindakan dengan mengusir kapal-kapal bersangkutan dan mengajukan laporan intrusi kepada Kementerian Luar Negeri agar dilakukan protes diplomatik. Namun kapal-kapal dari China terus melanggar zona maritim negara itu,” katanya.

Protes diplomatik pertama dilakukan pada 2017 sebagai tanggapan atas nota protes sebelumnya dari China yang mengklaim Laut Cina Selatan, terutama di zona BPA.

Pada 2018 dan 2019, Malaysia melayangkan lima nota protes diplomatik atas pelanggaran wilayah perairan terhadap China.

Editor : Anton Suhartono



Sumber