Makamkan Jenazah Covid-19 Tanpa Prosedur, Warga Satu Kampung di Ponorogo Diisolasi

PONOROGO, iNews.id – Satu kampung di Desa Panjeng, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, diisolasi setelah ratusan warga mengikuti pemakaman jenazah pasien Covid-19 tanpa prosedur. Semua akses kampung juga ditutup, kecuali untuk distribusi logistik.

Kejadian ini bermula saat salah seorang warga meninggal dunia. Seperti biasanya, ratusan warga datang melayat. Mereka juga mengantarkan jenazah hingga ke permakaman.

Karena mengira warga yang meninggal sakit biasa, warga juga tidak menggunakan alat pelindung diri (APD). Bahkan, jenazah juga dimandikan dan dimakamkan sebagaimana jenazah pada umumnya. Tidak menggunakan standar Covid-19.

Namun, tiga hari setelah pemakaman, ternyata tes swab jenazah keluar. Hasilnya positif Covid-19. Kondisi ini membuat warga panik, sehingga satu kampung melakukan isolasi mandiri. Beberapa di antara mereka juga langsung rapid test dan tes swab. Sementara enam orang yang memandikan jenazah juga terpaksa diisolasi di Balai Desa Panjeng.

“Awalnya memang tidak ada informasi tentang Covid-19, sehingga jenazah dimakamkan seperti biasa. Baru tiga setelahnya hasil swab keluar dan positif. Keluarganya juga ada yang kena satu orang. Sekarang dirawat di RSUD Harjono, Ponorogo,” kata perangkat Desa Panjeng, Sahuri, Senin (6/7/2020).

Karena itu, pihak desa bergerak cepat melakukan isolasi massal. Semua warga yang melayat dan mengantarkan jenazah dilarang keluar dan harus menjalani isolasi mandiri. “Untuk mengantisipasi penularan, kampung juga ditutup semua. Gak bisa keluar, gak bisa masuk. Jalan untuk bahan pangan saja,” ujarnya.

Sahuri mengatakan, isolasi massal ini rencananya akan dilakukan hingga dua minggu ke depan. Ini untuk memastikan kondisi warga benar-benar sehat dan tidak ada penularan Covid-19 di desa setempat.

Sementara itu, berdasarkan data Tim Covid-19 Ponorogo, hingga saat ini jumlah kasus Covid-19 mencapai 54 orang. Dari jumlah tersebut, 19 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 32 pasien sembuh dan tiga orang lainnya meninggal dunia.
Editor : Ihya Ulumuddin



Sumber