Kita Lupa Tuhan Menciptakan Luka – Part 2: Kamu Sebuah Rindu
figure_image {"alt":"Kamu Sebuah Rindu","caption":"","hash":"0h-N8-HKuXcmEFVFsDyfMNNj8CcQ42OGFiYWIjf1U6LFV_ZTFlOWU8DyZUflgsYDU_bDE1BilTaVB6YTVjMGY8","quality":0,"style":0} Mungkin waktu tidak selamanya mengajarkan rindu. Maafkan aku yang berkata demikian. Bukan karena tidak rindu, hanya takut melabuhkan rindu pada rasa yang semu. Terkadang iri dengan rindu yang terselip bisu. Namun, sebelum rindu itu tumbuh, segenap rasaku mendorongku memikirkan siapa sebenarnya pelabuhan rindu? Kamu? tanyaku. Haruskah aku selalu bertanya